Feeds:
Pos
Komentar

Manfaat Lingkungan Sehat

MANFAAT MENJAGA KEBERSIHAN LINGKUNGAN

      Kita harus tahu tentang manfaat menjaga kebersihan lingkungan, karena menjaga kebersihan lingkungan sangatlah berguna untuk kita semua karena dapat menciptakan kehidupan yang aman, bersih, sejuk dan sehat.
Manfaat menjaga kebersihan lingkungan antara lain:
1. Terhindar dari penyakit yang disebabkan lingkungan yang tidak sehat.
2. Lingkungan menjadi lebih sejuk.
3. Bebas dari polusi udara.
4. Air menjadi lebih bersih dan aman untuk di minum.
5. Lebih tenang dalam menjalankan aktifitas sehari hari.
Masih banyak lagi manfaat menjaga kebersihan lingkungan, maka dari itu kita harus menyadari akan pentingnya kebersihan lingkungan mulai dari rumah kita sendiri misalnya rajin menyapu halaman rumah, rajin membersihkan selokan rumah kita, membuang sampah pada tempatnya, pokoknya masih banyak lagi.
Lingkungan akan lebih baik jika semua orang sadar dan bertanggungjawab akan kebersihan lingkungan, karena hal itu harus ditanamkan sejak dini, di sekolah pun kita diajarkan untuk selalu hidup bersih.
Di agama islam pun kita di ajarkan untuk selalu hidup bersih, karena kebersihan adalah sebagaian dari iman.

AKIBAT BUANG SAMPAH SEMBARANGAN

Pengaruh Sampah Terhadap Kesehatan Lingkungan

 

Pengaruh Sampah Terhadap Kesehatan Lingkungan

Sampah merupakan salah satu penyebab tidak seimbangnya lingkungan hidup, yang umumnya terdiri dari komposisi sisa makanan, daun – daun, plastik, kain bekas, karet dan lain – lain.
Bila dibuang dengan cara ditumpuk saja maka akan menimbulkan bau dan gas yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Bila dibakar akan menimbulkan pengotoran udara.
Selain itu tradisi membuang sampah disungai dapat mengakibatkan pendangkalan yang demikian cepat, banjir juga mencemari sumber air permukaan karena pembusukan sampah tersebut.
Jadi pada kenyataannya, sampah telah mencemari tanah, badan air dan udara dalam kota.
Berdasarkan asalnya sampah digolongkan dalam dua bagian yakni sampah organik ( sampah basah ) dan sampah an-organik ( sampah kering ).
Selain itu juga sampah dihasilkan dari beberapa sumber utama antara lain :
1. Rumah tangga; Sampah domestik yang dihasilkan berupa sisa makanan, bahan dan peralatan yang sudah tidak dipakai lagi, bahan pembungkus, kertas, plastik dsb.
2. Tempat perdagangan Seperti pasar, supermarket, toko, warung. Sampah yang dihasilkan berupa bahan dagangan yang rusak, buah, sayur, kertas, plastik, karton dsb.
3. Industri Sampah industri yang dihasilkan tergantung dari macam dan jumlah bahan. Industri sering kali membuang sampah disekitar pabrik, sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan. Tentu saja yang demikian dapat meresahkan penduduk yang bertempat tinggal disekitarnya.
Berdasarkan uraian diatas maka dampak sampah terhadap kesehatan lingkungan :
1. Dampak Terhadap Kesehatan Pembuangan sampah yang tidak terkontrol dengan baik merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit.
Potensi bahaya yang ditimbulkan adalah sebagai berikut :
– Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur dengan air minum. Penyakit DBD dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
– Penyakit jamur dapat juga menyebar ( misalnya jamur kulit ).
– Sampah beracun; Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira – kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa ( Hg ). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.
2. Dampak Terhadap Lingkungan Cairan terhadap rembesan sampah yang masuk kedalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap dan hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis.
3. Dampak Terhadap Sosial Ekonomi – Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat, bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana – mana.
– Memberikan dampak negatif bagi kepariwisataan USAHA PENGENDALIAN SAMPAH untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh perlu dilakukan alternativ pengolahan yang benar. Teknologi yang paling tepat untuk pemecahan masalah adalah teknologi pemusnahan sampah yang hemat dalam penggunaan lahan dengan cara pembakaran yang terkontrol atau Insinerasi dengan cara memakai Incenerator.
Selain itu juga memakai prinsip reduksi bersih yang diterapkan dalam keseharian misalnya dengan menerapkan prinsip 4 R yaitu ( Reduce, Reuse, Recycle dan Replace ). Dalam keseharian, dan dapat dilakukan oleh siapa saja untuk mengurangi volume sampah dan mencegah penularan penyakit dapat dilakukan antara lain :
– Belanja jangan boros, perhitungkan keperluan dengan cermat.
– Bawalah keranjang belanja yang dapat dipakai berulang kali sehingga mengurangi sampah plastik.
– Upayakan daun sebagai pembungkus karena sampah daun hancur ditanah.
– Jangan masukan sampah kedalam got sungai atau laut.
– Sampah dapur dan dedaunan untuk kompos, kertas untuk daur ulang, kaleng untuk pot.

 

MAKASSAR, KOMPAS – Kendati pemerintah telah menggulirkan jaminan kesehatan masyarakat ataupun jaminan kesehatan daerah, masih ada warga miskin yang kesulitan mengakses pelayanan kesehatan. Penyebabnya, minimnya informasi dan buruknya pendataan.

Jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas) adalah upaya pemerintah untuk menyediakan pelayanan kesehatan bagi warga miskin. Mereka yang belum ditanggung oleh jamkesmas akan dibiayai jaminan kesehatan daerah (jamkesda). Namun, pelaksanaan di daerah tidak mulus.

Sarah (20), warga Kelurahan Bunga Eja Beru, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, mengatakan tidak memiliki jamkesmas ataupun jamkesda. ”Keluarga kami tinggal 30 tahun di Makassar, tetapi tidak mendapat jamkesmas,” katanya di Makassar, Rabu (1/2).

Sarah adalah anak kedelapan dari sembilan bersaudara. Ibunya, Rohani, meninggal karena gagal ginjal dan tidak mendapatkan pengobatan karena tidak punya biaya. Ayahnya, Yudding (66), tukang becak. Menurut Sarah, dia sudah mengadu ke RW, RT, hingga kelurahan.

Kepala Seksi Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Rahmat Jaya mengatakan, jamkesmas di Sulsel menjamin pembiayaan bagi 2,4 juta warga miskin. Mereka yang tidak berada dalam daftar ini dijamin oleh jamkesda. Untuk tahun 2012, Pemprov Sulsel melalui dinas kesehatan mengalokasikan Rp 284 miliar untuk biaya kesehatan sekitar 4,6 juta warga miskin.

Rahmat mengatakan, jamkesmas diberikan berdasarkan data yang divalidasi dan ditandatangani kepala daerah lalu disahkan Kementerian Kesehatan. ”Kami berharap pendataan di tingkat desa akurat,” katanya.

Pengajuan jamkesda mudah. Warga hanya perlu menunjukkan KTP dan kartu keluarga ke tempat pelayanan kesehatan.

Tak terserap

Di Kabupaten Sukabumi, dana Jamkesmas 2011 tak terserap Rp 4 miliar. Di lain sisi, pemda menanggung beban relatif besar untuk mencairkan jamkesda.

”Pertengahan Januari lalu, kami baru mengembalikan dana jamkesmas Rp 4 miliar ke pemerintah pusat karena tak terserap. Total anggaran untuk Kabupaten Sukabumi Rp 14 miliar. Dari jumlah itu terpakai Rp 9 miliar untuk jaminan persalinan dan Rp 1 miliar untuk jamkesmas,” kata Kepala Bidang Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Ujang Zulkifli, Rabu.

Di lain pihak, pemda melalui APBD Kabupaten Sukabumi dan APBD Jabar menanggung jamkesda Rp 15 miliar hingga Oktober 2011. Seluruh dana habis terserap dan menyisakan utang kepada rumah sakit untuk bulan November dan Desember.

”Masalahnya terletak pada ketidakakuratan data penerima jamkesmas yang jadi patokan pemerintah pusat. Berdasarkan data tahun 2008, penerima jamkesmas di Kabupaten Sukabumi 820.000 jiwa. Sedangkan berdasarkan data Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan daerah, penerima jamkesmas seharusnya lebih dari 1 juta orang,” kata Ujang.

Ujang menyatakan, pemerintah pusat harus segera memutakhirkan data penerima jamkesmas untuk mengurangi beban pemerintah daerah.

Direktur RSUD Sekarwangi Rini Kusumaningrum membenarkan, Pemkab Sukabumi menunggak untuk tagihan November dan Desember 2011, serta Januari 2012. Tagihan itu Rp 400 juta-Rp 700 juta per bulan.(SIN/HEI)

BAGAIMANA NASIB KITA ??????????????????????????????????

 

UDING, 54 TAHUN, warga Legok, Tangerang, seorang petani penderita penyakit tumor ganas di perut, terpaksa tidur di dekat toilet UGD RSCM karena tak memperoleh kamar perawatan. Padahal Uding sudah membawa kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) yang biasa digunakan untuk orang miskin. Namun, pihak RSCM mengaku kamar pasien penuh, jadi Uding diminta untuk kembali ke kampung halamannya. Apa boleh buat, karena untuk uang transport pun ia kesulitan, maka Uding pasrah menunggu di RSCM meskipun seakan tak ada kepastian. Berita Uding menyedot perhatian dan keperihatinan warga ibu kota beberapa waktu yang lalu.

            Kisah serupa JUGA tidak hanya berlaku bagi seorang petani semacam Uding. Seorang bayi, anak ketiga dari Budi,  Jaksa di Medan meninggal dunia karena kanker paru-paru pada 2010. Anak yang baru berusia 45 hari ini meng­hembuskan nafas terakhir karena biaya berobat sebesar Rp 250 juta tidak ada. Kasi Pidum Kejari Sumut itu tak mampu menanggung biaya berobat sebesar itu. Askes yang dia punya, hanya mampu menjamin sampai anak kedua saja.
            Kisah Uding ataupun bayi mungil Budi menjadi potret buram wajah pelayanan kesehatan Indonesia. Pelayanan kesehatan ataupun pengobatan terbaik bagi rakyat miskin tampaknya masih jauh dari harapan. Makanya, tak salah jika seorang penulis seperti Eko Prasetyo menulis buku  dengan judul yang sangat provokatif: “Orang Miskin Dilarang Sakit!”.
            Ketika pemerintah seperti tak acuh, harapan masyarakat miskin hanya tinggal kelompok civil society yang mau membantu meringankan beban mereka. Salah satu tambatan hati kalangan papa ini adalah lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah yang menyelenggarakan pro­gram bantuan kesehatan ataupun pengo­batan gratis. Dompet Dhuafa misalnya, punya iklan yang menggugah hati : “Ka­rena Sehat Milik Semua, Jangan Biarkan Pasien Miskin Ditolak Rumah Sakit”. Dana Mustadhafin juga mengambil peran yang sama. Bahkan, dalam beberapa bulan terakhir permohonan bantuan pengobatan/kesehatan naik. Sampai-sampai kadang tak mampu dilayani karena keterbatasan dana.
            Kenyataan ini seharusnya menjadi perhatian pejabat pemerintah. Lembaga-lembaga yang ada dan tumbuh di tengah masyarakat tak mungkin mampu untuk berbuat banyak jika pemerintah seakan lamban, apatah lagi seperti lepas tangan. Pada hakikinya, pemerintahlah yang ber­tanggungjawab untuk memenuhi pela­yanan kesehatan prima bagi rakyatnya.
            Sulastomo, Mantan Ketua Tim Sis­tem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan perumus UU 40/2004 tentang SJSN,  me­ngungkap bahwa masyarakat miskin dan tidak mampu berhak mendapatkan jami­nan kesehatan, sesuai Pasal 34 UUD 1945.
            “Jaminan kesehatan merupakan jaminan sosial pertama yang dibutuhkan manusia. Begitu dilahirkan, jaminan ke­se­hatan telah diperlukan, untuk bayi dan ibunya. Siapa yang harus membiayai ja­minan kesehatannya ketika bayi itu de­wa­sa ataupun pada saat sudah purnatu­gas? Jaminan kesehatan diperlukan sepanjang kehidupan manusia. Kalau aspek pembiayaan tidak terjamin, dampaknya sudah tentu pada status kesehatan rakyat. Kematian bayi, kematian ibu yang melahirkan tinggi, dan harapan hidup (life-expectancy) akan rendah,“ tulisnya di Kompas, 26 Desember 2009.
            Pelayanan kesehatan bagi rakyat merupakan keniscayaan. Bukan hanya di negeri-negeri welfare state seperti Jerman yang hanya menerapkan jaminan sosial bagi warganya, bahkan negara Kapitalis macam Amerika juga mulai menunjukkan upaya akomodatif kepada kalangan miskin. Undang-Undang Reformasi Kesehatan yang disahkan Obama, tahun lalu dipuji banyak kawan maupun lawan politiknya karena berani memberi pelayanan kesehatan untuk 30 juta rakyat miskin AS yang  tak mampu membeli asuransi kesehatan.
            Endang Rahayu Sedyaningsih, Menteri Kesehatan RI, yang lulusan universitas ternama di AS itu tampaknya urung mengikuti kebijakan populis gaya Obama. Endang mengaku belum bisa membantu layanan kesehatan bagi warga miskin seperti AS karena harus realistis mengingat kemampuan keuangan negara (Menuju Jaminan Kesehatan Sosial Nasional, Kompas, 25 Maret 2010).
            Menurut Endang, saat ini baru 50,8 persen penduduk Indonesia yang mem­punyai jaminan kesehatan; terdiri dari peserta Jamkesmas/Jamkesda 37,5 per­sen, peserta Askes sosial 6,6 persen, pe­ser­ta Askes komersial 1 persen, Jami­nan Kesehatan dalam Jamsostek 2 per­sen, Asabri 0,9 persen, dan asuransi lain 2,9 persen. Jaminan Kesehatan bagi En­dang tak identik dengan pengobatan gratis.
            “SJSN berasaskan gotong royong. Jaminan kesehatan tidak gratis, tetapi didanai bersama-sama secara bergotong royong melalui iuran. UU SJSN menga­ma­natkan bahwa setiap orang wajib men­jadi peserta program Jaminan Kesehatan Sosial Nasional. Iuran bagi fakir miskin dan tidak mampu dibayar Pemerintah, masyarakat pekerja (formal/penerima upah) iurannya ditanggung bersama oleh pekerja dan pemberi kerja, sedangkan sektor informal (pekerja mandiri/tidak menerima upah) iurannya ditentukan khusus,” sebut Endang.
            Model iuran inilah yang masih ber­si­lang paham diantara berbagai elemen masyarakat. Para buruh dan pekerja ba­nyak yang menolak dilaksanakannya iuran yang dimaksud itu, bagi mereka hak jaminan sosial merupakan bagian dari hak asasi manusia. Hak tersebut diakui secara internasional sejak didekla­rasikan oleh PBB. Hak Jaminan Sosial mencakup jaminan kesehatan, jaminan pensiun, jaminan kehilangan upah, dan lain sebagainya.
             UU SJSN hanya berhenti diregulasi tanpa aksi. Dibanding negara lain perhatian Indonesia seakan minim sekali soal jaminan sosial ini. Ambillah contoh dana jaminan sosial, dana amanat milik pekerja di Jamsostek hanya sekitar Rp 85 triliun di pertengahan tahun 2010, terlalu kecil dibandingkan dana jaminan sosial di beberapa negara. Malaysia mi­sal­nya jika dikonversi ke rupiah menca­pai lebih dari Rp 1.000 triliun. Padahal, penduduk Indonesia sepuluh kali lipat dari penduduk Malaysia.
            Padahal, UU SJSN sudah semestinya diperkuat dengan UU Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS, yang memuat aturan teknis pelaksanaannya.  Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) 13 Juli 2011 yang lalu memenangkan gugatan warga negara (citizen lawsuit/CLS) melawan pemerintah dalam kasus Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), demi menguatkan peran hukum bagi kepentingan rakyat. Hakim memustuskan untuk menghukum para tergugat untuk segera membuat UU Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Hakim menilai para tergugat,yaitu Presiden RI, Ketua DPR, Wapres RI, Menko Kesra, Menko Perekonomian, Menkeu, Menkum HAM, Menkes, Mensos, Menakertrans dan Menhan telah melakukan perbuatan melawan hukum karena lalai tidak membuat UU BPJS. Putusan PN Jakpus ini disambut baik oleh kalangan buruh dan masyarakat miskin pada umumnya.
            Inilah bukti bahwa Pemerintah Indonesia belum mempunyai komitmen serius memperbaiki tugas pokok negara, melindungi seluruh rakyat dari risiko sosial ekonomi, yang merupakan amanat inti konstitusi. v

Salam Bayu Kurniawan … …

Aku hanyalah blogger pemula yang senang belajar ngeblog

Hidup Sehat Tanpa Alkohol

Sebuah kajian dilakukan oleh para peneliti di Universitas Maastricht di Belanda yang melacak gaya hidup dan kebiasaan pola makan dari 120.000 orang dewasa selama 16 tahun. Mereka menyimpulkan bahwa merokok meningkatkan risiko dua bentuk kanker perut utama hingga 260%, juga dua bentuk kanker kerongkongan.

Sementara itu, mereka yang minum alkohol setara dengan dua hingga tiga gelas anggur setiap hari hampir lima kali lebih mungkin mengembangkan satu jenis kanker kerongkongan.

MANFAAT LARANGAN ALKOHOL DI RUSIA

PENGHEMATAN UANG
Suatu studi di Kanada memperkirakan program intervensi alkohol dapat menyelamatkan 880 jiwa dan menghemat US$1 miliar/tahun.KEMATIAN

  • Penurunan 10% dalam penjualan vodka menurunkan secara signifikan kematian terkait alkohol di Rusia dalam satu tahun.
  • Berolahraga, mengurangi minum alkohol, makan buah-buahan dan sayuran, dan tidak merokok memperpanjang harapan hidup hingga 14 tahun.
  • Organisasi Kesehatan Dunia menemukan bahwa kebijakan alkohol termasuk peningkatan pajak, pengurangan jumlah hari penyediaan alkohol, pembatasan jam penyediaan alkohol, dan menaikkan batas usia minum adalah cara yang efektif untuk mengurangi kerugian yang disebabkan alkohol. Secara spesifik:
    • Peningkatan pajak alkohol sebesar 10% di Uni Eropa akan menyelamatkan 9.000 jiwa dalam setahun.
    • Jika penjualan alkohol dilarang hanya sehari dalam setiap minggu di Uni Eropa, itu akan mengurangi kematian dini dan ketidakmampuan terkait lainnya selama 123.000 tahun.

KANKER
Suatu studi oleh Yayasan Penelitian Kanker Dunia menemukan bahwa pengurangan konsumsi daging dan alkohol mengurangi risiko kanker.

PENYAKIT LAINNYA

  • Regenerasi dan kinerja otak mengalami peningkatan dengan penghentian konsumsi alkohol.
  • Pasien hepatitis alkoholik dapat pulih sepenuhnya jika pasien berhenti minum alkohol dan menjalani pola makan yang baik.
  • Bodybuilding.com menyatakan bahwa para binaragawan yang tidak minum alkohol mendapat manfaat dalam hal pertumbuhan otot, hidrasi, pemulihan, metabolisme, dan fokus mental.
  • Universitas Negara Bagian California (CSU) di Fresno, AS, menemukan bahwa larangan penjualan alkohol di tempat-tempat umum saat perlombaan atletik membangkitkan suasana yang lebih ramah.
  • Menyusul larangan alkohol di Barrow, Alaska, AS, konsumsi alkohol prakelahiran menurun hingga lebih dari 30 persen.
  • Situs web health.com melaporkan bahwa manfaat dari hidup yang bebas alkohol mencakup:
    • Hubungan yang lebih baik dengan teman dan keluarga
    • Kebebasan untuk menghabiskan waktu dan uang pada hal-hal lain
    • Meningkatkan situasi kerja dan hubungan dengan rekan kerja
    • Kesehatan mental yang lebih baik
    • Berteman dengan mereka yang terlibat dalam kegiatan hidup yang lebih positif
  • Sekelompok mantan peminum alkohol dalam forum online berbagi pengamatan berikut tentang manfaat dari gaya hidup bebas alkohol:
    • Kesehatan yang lebih baik
    • Waktu senggang yang lebih berkualitas
    • Lebih banyak uang
    • Lebih banyak waktu gembira dengan anak-anak
    • Meningkatkan keyakinan dan penghargaan diri
    • Lebih menghargai hidup

KETERLIBATAN SOSIAL

  • Setelah beberapa kota di Cambridgeshire, Inggris menetapkan larangan alkohol di tempat-tempat umum, penduduk lokal mengamati perbaikan suasana lingkungan mereka.
  • Larangan minuman keras di Selandia Baru mengurangi 98% kejahatan terkait alkohol serta berkurangnya kejahatan lainnya.
  • Pada waktu Reservasi Penduduk Asli Blackfeet Amerika melarang penjualan alkohol selama peringatan tahunan Hari Indian Amerika Utara, empat minggu kemudian mereka menemukan peningkatan sbb:
    • Tiada kecelakaan lalu lintas yang terkait Blackfeet
    • Tiada penahanan karena mengemudi sambil mabuk
    • 64% lebih sedikit laporan gangguan ke polisi
    • 44% lebih sedikit penyerangan
    • 75% lebih sedikit orang yang dirawat di rumah sakit
    • 25% lebih sedikit tuntutan terhadap pelanggaran aturan, mabuk massal, atau penguasaan kontainer alkohol yang terbuka
  • Sebuah larangan alkohol yang diterapkan di Taman Barton dan Carver di AS mengubah perilaku nakal dengan perilaku yang tenang.
  • Kota Greater Shepparton, Australia melarang alkohol selama pameran otomotif Spring Nats 12 agar dapat menciptakan atmosfer yang lebih damai dan nyaman.
  • Penelitian di New Mexico, AS menunjukkan bahwa larangan penjualan alkohol pada hari Minggu mengurangi tabrakan dan kecelakaan lalu lintas.
  • Kejahatan terkait alkohol turun 15% menyusul larangan alkohol di Aberystwyth, Inggris.
  • Larangan alkohol berlaku tetap di daerah dermaga Coffs Harbour City, Australia karena berhasil mengurangi kejahatan
  • Larangan alkohol di Danau Kinkaid, AS meniadakan kematian dalam berenang, mengurangi kecelakaan serius dalam berperahu, dan mengurangi kejahatan.

KAUM MUDA

  • Pihak berwenang melaporkan penurunan sifat merusak menyusul larangan alkohol di kampus Universitas Oklahoma, AS.
  • Di negara bagian Florida, AS, menaikkan batas usia minum dari 18 menjadi 21 tahun mengurangi secara signifikan kematian terkait kecelakaan mobil.
  • Larangan sukarela penjualan alkohol kepada kaum muda di bawah 21 tahun di Desa Marske, Inggris, dijadikan permanen karena mengurangi kejahatan dan perilaku antisosial.
  • Sebuah larangan alkohol di perguruan-perguruan tinggi AS membantu berpantang dari alkohol dan mengurangi timbulnya keadaan teler dan dampak susulan dari alkohol.
Diposkan oleh hidupsehat di 19:46 Tidak ada komentar: 

Rusia berkampanye mengurangi konsumsi alkohol

Dengan lebih dari 23.000 orang di negara itu yang meninggal setiap tahunnya karena keracunan alkohol, bersama dengan sekitar setengah juta kematian akibat penyakit, kejahatan, dan kecelakaan terkait alkohol, pemerintah Rusia telah meluncurkan kampanye untuk menurunkan konsumsi alkohol 50% pada tahun 2020.

Rencana nasional ini didukung baik oleh Presiden Rusia Dimitry Medvedev maupun Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin, termasuk pembatasan iklan, perubahan harga, tindakan lebih keras untuk pelanggaran penjualan, penghapusan pasar alkohol ilegal, dan promosi umum untuk gaya hidup lebih sehat.

Terima kasih sepenuh hati kami, Yang Mulia, atas komitmen Anda untuk melindungi nyawa sesama warga. Diberkatilah prakarsa seperti ini dalam memulihkan daya hidup dan kebahagiaan rakyat Rusia yang baik di seluruh negeri.

Referensi:
http://news.bbc.co.uk/2/hi/8432271.stm
http://en.rian.ru/russia/20100113/157537462.html
http://www.upi.com/Top_News/International/2010/01/14/Russia-to-curb-alcohol-abuse/UPI-32361263472599/
http://rt.com/prime-time/2010-01-14/crackdown-russias-love-booze.html

Diposkan oleh hidupsehat di 19:46 Tidak ada komentar: 

Para pejabat Inggris anjurkan undang-undang alkohol yang keras

Sebuah laporan baru-baru ini oleh Royal College of Physicians dan Konfederasi Dinas Kesehatan Nasional (NHS) Inggris menunjukkan kenaikan 47% dari orang yang dirawat di rumah sakit karena penyakit terkait alkohol selama lima tahun terakhir dengan jumlah satu berbanding lima penduduk.

Dengan hampir satu juta orang masuk rumah sakit karena penyakit terkait alkohol per tahun, laporan itu menyatakan “Penyalahgunaan alkohol di Inggris ada pada tingkat dimana itu merupakan wabah kesehatan publik.”

Sebagai tambahan lagi, NHS yang didanai oleh negara, yang memberi perawatan medis gratis untuk rakyat Inggris, mungkin telah menghabiskan sebanyak US$37,1 juta dalam satu malam karena terlalu banyak yang mabuk di malam Tahun Baru yang lalu.

Kepala Eksekutif Konfederasi NHS Steve Barnett berkata, “Kami harap laporan ini…bertindak sebagai peringatan bahwa jika kita terus minum dengan cara yang kita lakukan sekarang ini, tagihan bar akan dibayar dengan kesehatan buruk dan sistem kesehatan harus berjuang untuk mengatasinya.”

Referensi:
http://www.reuters.com/article/idUSTRE5BU16520091231
http://www.telegraph.co.uk/health/healthnews/6917365/One-in-five-admissions-to-hospital-casualty-
departments-because-of-alcohol.html

Diposkan oleh hidupsehat di 19:45 Tidak ada komentar: 

Para orangtua dianjurkan untuk mengkomunikasikan bahaya alkohol kepada anaknya

Menteri Urusan Anak-Anak, Sekolah, dan Keluarga Inggris, Ed Balls, telah menyerukan kepada orangtua untuk mengenali risiko yang terdapat pada alkohol terhadap keamanan anak mereka.

Berdasarkan survei terbaru, hampir dua pertiga orangtua dengan anak berusia antara 9 hingga 16 tahun lebih fokus pada hal lain daripada konsumsi alkohol pada anak di bawah umur, dengan hanya 25% nasihat yang diberikan kepada anak muda tentang risiko alkohol.

Menteri Ed Balls berkata, “Bila orangtua mendiskusikan hubungan antara alkohol dan hal lain, mereka dapat meyakinkan anak mereka untuk membuat keputusan tidak untuk alkohol.”

Referensi:

http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/education/8433792.stm

Diposkan oleh hidupsehat di 19:45 Tidak ada komentar: 

Wisconsin, AS mengesahkan larangan alkohol

Gubernur Wisconsin Jim Doyle telah menandatangani undang-undang yang memperkuat peraturan negara bagian itu mengenai mengendara sambil mabuk. Hukum baru itu mencakup empat amandemen yang dimaksudkan untuk hukuman lebih keras demi membantu menghilangkan kecelakaan karena pengaruh alkohol.

Referensi:
http://thegovmonitor.com/world_news/united_states/wisconsin-strengthens-drunk-driving-laws-19793.html

Diposkan oleh hidupsehat di 19:44 Tidak ada komentar: 

Para orangtua dianjurkan untuk mengkomunikasikan bahaya alkohol kepada anaknya

Menteri Urusan Anak-Anak, Sekolah, dan Keluarga Inggris, Ed Balls, telah menyerukan kepada orangtua untuk mengenali risiko yang terdapat pada alkohol terhadap keamanan anak mereka.

Berdasarkan survei terbaru, hampir dua pertiga orangtua dengan anak berusia antara 9 hingga 16 tahun lebih fokus pada hal lain daripada konsumsi alkohol pada anak di bawah umur, dengan hanya 25% nasihat yang diberikan kepada anak muda tentang risiko alkohol.

Menteri Ed Balls berkata, “Bila orangtua mendiskusikan hubungan antara alkohol dan hal lain, mereka dapat meyakinkan anak mereka untuk membuat keputusan tidak untuk alkohol.”

Referensi:
http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/education/8433792.stm

 

 

1. Ilmuwan mengungkapkan laki-laki yang merokok akan mengalami penurunan fungsi otak lebih cepat dibanding dengan laki-laki yang tidak merokok. Penurunan kognitif ini terjadi 10 tahun lebih cepat.
2. Dampak buruk dari rokok diketahui menyebabkan kanker paru-paru, penyakit pernapasan, serta menjadi faktor risiko utama untuk penyakit jantung yang merupakan pembunuh nomor 1 di dunia.

3. Dalam analisis data yang dipimpin oleh Nayu Ikeda dari University of Tokyo, Jepang ditemukan rokok tembakau telah menyumbang kematian sebesar 129.000 dan tekanan darah tinggi sebesar 104.000 pada orang berusia 30 tahun atau lebih.

4. Perokok cenderung akan lebih cepat 10 tahun terkena serangan jantung dibandingkan dengan yang bukan perokok. Seseorang yang merokok lebih mungkin untuk menderita serangan jantung. Dan serangan jantung akan dialami kurang lebih satu dekade atau sebelumnya kata Dr. Gregg Fonarow seorang ahli jantung dari School of Medicine at the University of California, Los Angeles.

5. Perokok cenderung memiliki masalah kesehatan lainnya yang terkait dengan risiko jantung, termasuk kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi dan diabetes. Selain itu para peneliti juga menemukan seorang perokok memungkinkan untuk meninggal dalam 6 bulan setelah serangan jantung dibandingkan dengan seseorang yang tidak merokok.

6. Merokok meningkatkan risiko pembekuan darah yang dapat memblokir aliran darah ke jantung dan berkontribusi menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah arteri. Sekitar 46.000 orang bukan perokok yang tinggal dengan perokok meninggal karena penyakit jantung setiap tahunnya karena asap rokok.

7. Perempuan hamil yang terpapar asap rokok baik dari rekan kerja, lingkungan atau anggota keluarganya bisa menimbulkan risiko tertentu. Kondisi ibu hamil yang kena asap rokok tanpa disadari sebenarnya berpengaruh terhadap kehamilan dan janin yang dikandungnya. Senyawa kimia yang terdapat di dalam rokok bisa masuk ke dalam tubuh ibu hamil dan meracuni janin yang dikandungnya.

Sebenarnya masih banyak dampak lainnya, akan dibahas di artikel-artikel berikutnya tentangdampak merokok bagi kesehatan dan lingkungan. Artikel ini di kumpulkan dari berbagai artikel tentang bahaya merokok yang dipublis oleh health.detik.com.

Rajin Olahraga Bisa Optimalkan Kerja Otak

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di dalam tubuh sehat terdapat jiwa yang kuat. Memiliki tubuh sehat dapat ditempuh dengan olahraga. Olahraga tak hanya membugarkan badan, tetapi mampu memaksimalkan kerja otak.

“Otak kita unik, karena mengontrol semua organ. Bagaimana kita berpikir dan eksis itu karena kerja otak,” ujar dr. Pukovisa Prawiroharjo, Sp.S dari RSCM saat ditemui di Jakarta Kamis (27/9/2012).

Otak optimal tak lepas dari lancarnya asupan darah menuju otak, dapat ditempuh dengan gaya hidup sehat, cek kesehatan teratur, dan olahraga.

“Pastikan otak bebas racun. Dalam tubuh banyak racun, baik sengaja dan tidak sengaja, kalau ada blok di salurannya kita babat bisa dengan olahraga,” lanjut staf pengajar di FKUI ini.

Menurut Visa, melakukan olahraga minimal tiga kali dalam seminggu. Olahraga seperti aerobic, dance, balet, renang, joging, atau tari tradisional mampu memerlancar aliran darah ke otak dapat lancar sebesar 20 – 30 persen, alhasil organ yang dikontrol oleh otak akan bekerja dengan baik.

Olahraga teratur juga dapat memperbaiki performa otak secara jangka panjang. Ketika kita olahraga akan terbentuk Brain Derrived Neurotrophic Factor (BDNF) yaitu zat penting untuk regulasi pertahanan dan pertumbuhan sel otak. Saat kita olahraga, BDNF berada di puncaknya, bahkan bisa sampai tiga kali lipat, serta bisa memerpanjang neuron di otak.

“Otak sehat tidak hanya olahraga, tetapi butuh pemetaan otak juga, seperti istirahat dan makanan bergizi,” tambah Visa.

Pola Hidup Sehat

pola hidup sehat dimulai dari :

Pola Makan
1. jangan terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat dan lemak
2. Cukupi kebutuhan makanan berserat untuk wanita membutuhkan 25 gram serat per hari sedangkan laki-laki membutuhkan 38 gram serat per hari, menurut rumus Institute of Medicine berdasarkan aturan mendapatkan 14 gram serat untuk setiap 1.000 kalori
3. hindari bahan pangan atau bahan pengawet yang yang dalam jangka panjang dapat memicu timbulnya kanker
4. cukupi kebutuhan minum air putih
5. pilihlah makanan dengan metode memasaknya dikukus, direbus atau ditumis dengan sedikit minyak goreng
6. penuhi asupan sayur dan buah tiap hari
7. Hindari minum berlebihan saat makan karena akan mempersulit kinerja pencernaan
8. alih-alih makan dalam porsi besar lebih baik makan beberapa kali dengan porsi kecil karena akan meningkatkan metabolisme dan mengontrol kadar gula darah
dll

Olahraga
Orang yang rajin berolahraga akan mempunyai daya tahan tubuh yang lebih baik. Selain itu olahraga juga mempunyai banyak manfaat lainnya seperti memperlancar aliran darah ke otak, metabolisme dan regenerasi sel-sel tubuh terjadi lebih cepat sehingga membuat awet muda, olahraga rutin secara teratur dan tepat menjaga tubuh kita dari tumpukan lemak sumber penyakit, dan meningkatkan rasa percaya diri.

Istirahat yang berkualitas
Tidur malam 6-8 jam perhari sangat bagus untuk kesehatan. Tubuh akan bekerja menyembuhkan dirinya sendiri saat anda tertidur. Selain itu juga dapat menghilangkan stress karena orang yang kurang tidur kadar kortisol (hormon stress) akan 50% lebih banyak di aliran darah dibanding mereka yang tidur cukup. Istirahat yang berkualitas di malam hari juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh dari penyakit.

Berpikir positif dan menjauhkan diri dari stress
Selalu berpikir positif akan membuat anda merasa bahagia dan dengan begitu kesehatan rohani anda lebih terjaga. Berpikirlah positif dan optimis serta senantiasa bersyukur terhadap nikmat yang diberikan tuhan. Dan sambutlah masa depan yang lebih cerah.

Kesehatan Rakyat Miskin

 MASIH KAH KITA PERDULI TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN DI INDONESIA ??

 

Sebagai warga negara, rakyat miskin mempunyai hak dasar yang melekat pada dirinya untuk mendapatkan pemeliharaan hidup oleh negara, termasuk memelihara kesehatan, sebagaimana dijamin dalam konstitusi dasar negara, UUD `45, Pasal 28 H.
Sebagai konsekuensinya, tentu negara harus bertanggung jawab melindungi, menjaga, dan memelihara kesehatan seluruh warganya tanpa kecuali dan khususnya warga negara yang hidup dalam deraian kemiskinan dan selalu rentan terhadap aneka jenis penyakit.

Mereka yang hidup dalam kecukupan tentu akan memelihara kesehatannya melalui asupan gizi yang berkecukupan dengan sistem pemeliharaan kesehatan yang juga memadai. Namun, bagi si miskin, persoalan pemeliharaan kesehatan, hingga keluar dari idapan penyakit akan menjadi lain, di tengah ketidakmampuan mereka terhadap akses pelayanan kesehatan serta himpitan beban ekonomi.

Di sinilah negara harus bertindak secara tepat sasaran untuk meringankan beban penderitaan rakyat miskin. Baik pemberdayaan secara ekonomi, hingga meringankan beban warga negara miskin, yang juga terhimpit penyakit akibat kemiskinan itu sendiri.

Konstitusi dasar negara UUD 1945, sesuai amandemen Pasal 33 dan 34, mengamanatkan agar negara memberikan perlindungan atau jaminan sosial bagi seluruh rakyat yang tidak mampu dan lemah, atau yang masih hidup di bawah garis kemiskinan. Oleh karena itu, Presiden Susilo Bambang  Yudhoyono sebagai kepala negara sekaligus pimpinan eksekutif, wajib menjalankan amanat UUD 1945, melalui berbagai program sistematis bagi orang miskin.

Harus diakui, berbagai program untuk rakyat miskin telah diluncurkan dari rezim ke rezim. Sebut saja program Jaringan Pengaman Sosial (JPS), Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Program Asuransi Rakyat Miskin (Askeskin) di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono – Jusuf Kalla, yang kini disibukkan oleh mandeknya klaim pembayaran, serta penarikan pengelolaan Askeskin dari PT Askes ke tangan Depkes oleh Menkes Siti Fadilah.

Umumnya program untuk rakyat miskin, baik bersifat crash atau sustain (berkesinambungan), kerap mengalami persoalan implementasi di lapangan dan berakhir pada salah sasaran, pemborosan hingga penyelewengan anggaran. Termasuk banyaknya penikmat fasilitas rakyat miskin oleh mereka yang tidak miskin karena lemahnya pengawasan dan rendahnya kesadaran publik akan haknya.

Persoalan klasik dan mendasar kerap pada patokan (benchmark) ketersediaan dan kesahihan data/jumlah rakyat miskin yang digunakan instansi pemerintah, dalam mengeksekusi aneka program tersebut. Padahal, anggaran untuk program-program sejenis bisa menghabiskan puluhan triliun rupiah.

Sebut saja program Askeskin yang efektif berlaku sejak tahun anggaran 2005, sebagai embrio implementasi Sistem Jaminan Sosial Nasional sesuai amanat UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN,  ditujukan untuk mewujudkan Jaminan Kesehatan Nasional dan menyeluruh (universal coverage), sekaligus meningkatkan aksesibilitas masyarakat miskin dan tidak mampu memperoleh pelayanan kesehatan berkualitas.

Namun, dalam pelaksanaannya, koordinasi, verifikasi, hingga pemutakhiran data rakyat miskin, yang seyogianya jadi pijakan dasar program, seringkali dianggap enteng oleh instansi pelaksana, mulai dari tingkat daerah hingga jajaran pusat atau tingkat kementerian.

Angka Rakyat Miskin 

Walau menjadi kewajiban negara untuk mengimplementasikan amanat konstitusi terhadap warga negara yang hidup dalam kemiskinan, tentu goodwill negara untuk merealisasikan asuransi kesehatan rakyat miskin (Askeskin), patut diapresiasi.

Sejak tahun pertama 2004, terdapat Rp 2.3 triliun alokasi dana Askeskin. Dan berturut tahun 2006 sebesar Rp 3,6 triliun, 2007 Rp 2,2 triliun dan untuk 2008 telah dianggarkan Rp 4,6 triliun. Artinya, total anggaran mencapai Rp 12,7 triliun, sementara jumlah rakyat miskin yang harus di-cover tahun ini sebanyak 76,4 juta orang, atau sekitar 30 persen dari total penduduk Indonesia.

Menarik mencermati angka-angka yang dipaparkan instansi pemerintah dalam cakupan rakyat miskin. Badan Pusat Statistik-BPS, misalnya, pada awal Juli 2007 melansir jumlah penduduk miskin hingga Maret 2007 sebanyak 37,17 juta jiwa, atau mengalami pengurangan sebesar 2,13 juta jiwa. Artinya, sekitar 16,58 persen dari 224,177 juta penduduk Indonesia. Hitungan matematika sederhana, angka ini mengalami penurunan jumlah rakyat miskin dicatatkan lembaga yang sama pada Maret 2006 sebanyak 39,30 juta atau 17,75 persen dari 221,328 juta total penduduk Indonesia saat itu.

Apakah angka ini menjadi rujukan instansi-instansi pemerintah dalam membuat dan menjalankan program bagi rakyat miskin? Jawabannya mungkin “tidak”. Kalau melihat pemaparan dari pelaksanaan program Askeskin oleh PT Askes (Persero) yang ditunjuk melalui SK Menkes No.1241/Menkes/ SK/X/2004, juncto 1202/Menkes/SK/VIII/2005, sebagai pelaksana tunggal Program Askeskin dengan bayaran management fee sebesar 5 persen dari hampir Rp 8 triliun total dana Askeskin hingga 2007 yang dikucurkan pemerintah, maka jumlah rakyat miskin sebagai peserta Askeskin akan mencengangkan bila dibandingkan paparan BPS.

Menurut PT Askes, jumlah kepesertaan rakyat miskin dalam Program Askeskin berdasarkan data Gakin (keluarga miskin) yang kemudian dikoordinasikan dengan pemda, pada semester I 2005 sebanyak 36 juta jiwa. Semester II 2005 meningkat hampir dua kali lipat menjadi 60 juta jiwa. Pada 2006 sebanyak 60 juta jiwa, sedangkan 2007 menjadi 76,4 juta jiwa dari 19,1 juta rumah tangga miskin (RTM) dengan asumsi masing-masing anggota keluarga 4 orang. Anehnya lagi, dalam pengelolaan anggaran Askeskin 2008 sebesar Rp 4,6 triliun, jumlah rakyat miskin tidak bergerak alias tetap di posisi 76,4 juta jiwa.

Perhitungan Depkes sebagai pengelola baru Askeskin, dana yang tersedia diperkirakan mampu meng-cover sekitar 41 juta rakyat miskin. Artinya nasib sekitar 35,4 juta siap-siap terkapar akibat tidak mendapatkan akses kesehatan. Kalau beranjak dari perbandingan data-data BPS dan PT Askes/Depkes menyangkut keberadaan rakyat miskin, terlihat jelas perbedaan signifikan, sebesar 37,23 juta jiwa atau lebih dari dua kali lipat jumlah rakyat miskin versi BPS. Artinya, kalau ikut versi PT Askes/Depkes, maka rakyat miskin yang berhak mendapatkan Askeskin, hampir 33 persen dari total penduduk Indonesia, atau setara dengan total penduduk Mesir, yang jumlahnya 76 juta lebih, sesuai versi CIA World Factbook 2004.

Selisih 37 jutaan tentu bukanlah angka kecil, apalagi menyangkut anggaran negara yang akan dialokasikan dalam program kesehatan rakyat miskin. Bayangkan, jika masing-masing dialokasikan biaya berobat dan pemeliharaan kesehatan setiap bulan Rp 9.000, maka untuk jumlah tersebut dibutuhkan biaya sebesar Rp 333 miliar yang harus ditanggung anggaran negara atau hampir Rp 4 triliun dalam satu tahun.

Namun, melihat kekacauan dari pendataan, yang akhirnya berakibat pada amburadul dan tumpang-tindihnya pelaksanaan, membuktikan kurangnya awareness dari pelaksana atas data yang diikuti indikator-indikator dan kriteria yang digunakan dalam menentukan apakah seseorang masuk kategori miskin atau tidak.

Seharusnya, pelaksana kebijakan lebih tanggap dan peduli pada persoalan data melalui instrumen perhitungan dengan metode memadai secara ilmiah dan akurat agar bisa menjadi pedoman dalam mengimplementasikan setiap program termasuk kebijakan politik anggaran. Belum lagi realitas sosial menunjukkan, kemiskinan tidak bisa sekadar diukur dengan kacamata statistik belaka, tetapi berbagai faktor dan indikasi di lapangan harus menjadi pertimbangan, termasuk faktor geografi tempat rakyat miskin berada.

Persoalan kemiskinan dan kesehatan merupakan masalah besar yang dihadapi Indonesia dan juga dunia. Kita hanya mengingatkan agar Presiden Yudhoyono tidak menganggap enteng realitas kemiskinan di republik ini. Sebagai presiden yang juga dipilih langsung rakyat miskin, saatnya Yudhoyono menjamin adanya perlakuan memadai dan berdaya guna bagi kelangsungan kesehatan rakyatnya.

Kemiskinan dan kesehatan, dua hal yang tidak terpisahkan. Musuh terbesar dari kesehatan dalam membangun dunia adalah kemiskinan itu sendiri. Seperti diungkapkan Kofi Annan dalam pidatonya sebagai Sekjen PBB di World Health Assembly 2001, The biggest enemy of health in the developing world, is poverty. Pertanyaannya, bagaimana menangani nasib rakyat miskin, kalau jumlahnya saja masih simpang-siur, bahkan pengelolaannya berorientasi proyek dan lupa akan substansi?

(Sumber : gizi.net)

Hello world!

Welcome to WordPress.com! This is your very first post. Click the Edit link to modify or delete it, or start a new post. If you like, use this post to tell readers why you started this blog and what you plan to do with it.

Happy blogging!